Indische Partij merupakan organisasi pergerakan kebangsaan yang bertujuan memajukan kemerdekaan Indonesia, didirikan di tengah gejolak kolonialisme Hindia Belanda. Organisasi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Memahami sejarah dan tujuan Indische Partij membuka wawasan tentang akar nasionalisme dan bagaimana semangat perlawanan tumbuh di tanah air.
Didirikan pada tahun 1912 oleh tokoh-tokoh seperti Ernest Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat, Indische Partij mengusung visi persatuan seluruh penduduk Hindia Belanda, tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan ras. Organisasi ini berupaya menyuarakan aspirasi rakyat dan menentang dominasi kolonial melalui berbagai metode perjuangan, termasuk pendidikan, pers, dan kegiatan politik.
Latar Belakang Pendirian Indische Partij
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan pertama di Hindia Belanda, lahir dari kondisi sosial-politik yang kompleks dan penuh tantangan. Organisasi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pendiriannya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang saling terkait, serta didukung oleh tokoh-tokoh kunci yang memiliki visi jelas tentang masa depan Hindia Belanda.
Kondisi Sosial-Politik Hindia Belanda yang Mendorong Lahirnya Indische Partij
Kondisi sosial-politik pada awal abad ke-20 di Hindia Belanda sangat memengaruhi munculnya Indische Partij. Beberapa faktor utama yang mendorong kelahiran organisasi ini meliputi:
- Diskriminasi Rasial: Pemerintah kolonial Belanda menerapkan kebijakan diskriminatif terhadap penduduk pribumi dan golongan Indo-Eropa. Hal ini terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga perlakuan hukum. Orang-orang Eropa mendapat perlakuan istimewa, sementara pribumi dan Indo-Eropa sering kali dipinggirkan.
- Ketidakpuasan Terhadap Pemerintah Kolonial: Banyak kalangan, termasuk Indo-Eropa, merasa tidak puas dengan pemerintahan kolonial yang dianggap otoriter dan tidak memperhatikan kepentingan rakyat. Sistem pemerintahan yang sentralistik dan eksploitatif menimbulkan rasa frustrasi dan keinginan untuk perubahan.
- Munculnya Nasionalisme: Ide-ide nasionalisme mulai menyebar di kalangan terpelajar dan aktivis pergerakan. Mereka terinspirasi oleh perkembangan nasionalisme di negara-negara lain dan mulai menyadari pentingnya persatuan dan kemerdekaan.
- Keterbatasan Hak-Hak Politik: Penduduk Hindia Belanda tidak memiliki hak politik yang memadai. Mereka tidak memiliki perwakilan dalam pemerintahan dan tidak memiliki kebebasan untuk bersuara dan berpendapat. Hal ini memicu keinginan untuk memperjuangkan hak-hak politik dan kebebasan berpendapat.
- Peran Pers dan Pendidikan: Perkembangan pers dan pendidikan memainkan peran penting dalam menyebarkan ide-ide pergerakan. Surat kabar dan sekolah-sekolah menjadi wadah untuk menyebarkan kesadaran nasional dan mengkritik kebijakan pemerintah kolonial.
Tokoh-Tokoh Kunci di Balik Pendirian Indische Partij
Pendirian Indische Partij tidak lepas dari peran tokoh-tokoh kunci yang memiliki visi dan semangat juang yang tinggi. Tokoh-tokoh ini memainkan peran penting dalam merumuskan tujuan organisasi, menyebarkan ide-ide pergerakan, dan mengorganisir massa. Beberapa tokoh penting tersebut adalah:
- Ernest Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi): Ia adalah tokoh sentral pendiri Indische Partij. Sebagai seorang Indo-Eropa, ia memiliki pengalaman langsung tentang diskriminasi dan ketidakadilan yang dialami oleh golongan Indo-Eropa. Ia dikenal sebagai seorang pemikir, jurnalis, dan aktivis yang gigih memperjuangkan hak-hak rakyat Hindia Belanda.
- Tjipto Mangoenkoesoemo: Seorang dokter yang juga merupakan tokoh penting dalam Indische Partij. Ia dikenal sebagai seorang intelektual yang kritis terhadap kebijakan pemerintah kolonial. Ia aktif dalam menyebarkan ide-ide pergerakan dan mengorganisir massa.
- Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara): Tokoh ini dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Meskipun awalnya tidak terlibat langsung dalam pendirian Indische Partij, ia kemudian bergabung dan memberikan kontribusi penting bagi perkembangan organisasi. Ia dikenal sebagai seorang pemikir pendidikan yang memiliki visi tentang pentingnya pendidikan bagi kemerdekaan bangsa.
Alasan Indische Partij Dianggap sebagai Organisasi Pergerakan Kebangsaan yang Penting
Indische Partij memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah pergerakan kebangsaan di Indonesia. Beberapa alasan utama yang membuatnya penting adalah:
- Organisasi Politik Pertama: Indische Partij adalah organisasi politik pertama di Hindia Belanda yang secara terbuka memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan seluruh penduduk Hindia Belanda, tanpa memandang ras atau golongan.
- Menyuarakan Persatuan: Organisasi ini menekankan pentingnya persatuan antara berbagai golongan masyarakat Hindia Belanda, termasuk pribumi, Indo-Eropa, dan Tionghoa. Hal ini menjadi landasan penting bagi terbentuknya identitas kebangsaan Indonesia.
- Menggunakan Pendekatan Politik: Indische Partij menggunakan pendekatan politik dalam memperjuangkan tujuannya, seperti melalui propaganda, pendidikan, dan pembentukan opini publik.
- Menjadi Inspirasi: Indische Partij menjadi inspirasi bagi organisasi-organisasi pergerakan lainnya yang muncul kemudian. Ide-ide dan semangat perjuangan yang dikembangkan oleh Indische Partij menjadi landasan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
- Dilarang Pemerintah Kolonial: Meskipun dilarang oleh pemerintah kolonial, hal ini justru membuktikan keberanian dan pengaruh Indische Partij. Pelarangan tersebut semakin memperkuat semangat perjuangan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kemerdekaan.
Perbandingan Tujuan Indische Partij dengan Organisasi Pergerakan Lainnya
Berikut adalah tabel yang membandingkan tujuan Indische Partij dengan organisasi pergerakan lainnya yang muncul pada periode yang sama:
Nama Organisasi | Tujuan Utama | Metode Perjuangan | Tokoh Penting |
---|---|---|---|
Indische Partij | Mencapai kemerdekaan Hindia Belanda dengan persatuan seluruh penduduk tanpa memandang ras. | Politik (propaganda, pendidikan, pembentukan opini publik) | Ernest Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat |
Budi Utomo | Memajukan pendidikan dan kebudayaan Jawa, kemudian memperluas ke seluruh Hindia Belanda. | Sosial dan Budaya (pendidikan, penyebaran ide-ide modern) | Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Tjipto Mangoenkoesoemo (sebelum bergabung dengan IP) |
Sarekat Islam | Memajukan perdagangan dan kepentingan ekonomi umat Islam, serta menentang diskriminasi. | Ekonomi dan Politik (perdagangan, demonstrasi, pembentukan opini publik) | H.O.S. Tjokroaminoto, Samanhudi |
Tujuan Utama Indische Partij
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, memiliki tujuan yang jelas dan terstruktur. Tujuan-tujuan ini tidak hanya mencerminkan semangat zaman, tetapi juga menjadi pembeda utama dengan organisasi-organisasi pergerakan lainnya pada masa itu. Pemahaman yang mendalam mengenai tujuan Indische Partij sangat penting untuk memahami dinamika pergerakan kemerdekaan di Hindia Belanda.
Tujuan Utama Indische Partij Sebagaimana Dinyatakan dalam Anggaran Dasarnya
Indische Partij, dalam anggaran dasarnya, mengemukakan tujuan utama yang terangkum dalam beberapa poin penting. Tujuan-tujuan ini mencerminkan visi organisasi untuk mencapai kemajuan dan kemerdekaan.
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan yang bertujuan memajukan kemerdekaan, tentu menghadapi tantangan besar dalam perjuangannya. Analogi menarik dapat ditarik dengan dunia usaha saat ini, di mana persaingan sangat ketat. Memahami beberapa cara untuk menghadapi persaingan usaha antara lain kecuali , bisa memberikan gambaran bagaimana Indische Partij mungkin merencanakan strategi. Pada akhirnya, tujuan utama Indische Partij tetaplah mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
- Membangun rasa patriotisme di antara semua penduduk Hindia Belanda, tanpa memandang ras, suku, atau agama.
- Memajukan tanah air Hindia Belanda dengan cara bekerja sama di semua bidang kehidupan.
- Berjuang untuk mendapatkan hak yang sama bagi semua orang Hindia Belanda, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.
- Memberantas perbedaan rasial yang ada dalam kehidupan sosial dan politik.
Perbedaan Tujuan Indische Partij dengan Organisasi Lain
Indische Partij memiliki perbedaan signifikan dalam tujuan dan pendekatannya dibandingkan dengan organisasi pergerakan lainnya pada masa itu. Perbedaan ini terletak pada inklusivitas dan fokus pada persatuan.
- Keterbukaan terhadap Semua Golongan: Indische Partij berbeda dari organisasi yang berfokus pada satu kelompok etnis atau agama. Organisasi ini terbuka untuk semua orang yang lahir dan tinggal di Hindia Belanda, termasuk orang Eropa, Tionghoa, dan Indo.
- Fokus pada Persatuan: Indische Partij menekankan pentingnya persatuan di antara berbagai kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini berbeda dengan beberapa organisasi lain yang lebih berfokus pada kepentingan kelompok tertentu.
- Pendekatan Radikal: Indische Partij cenderung lebih radikal dalam memperjuangkan hak-hak dan kemerdekaan. Hal ini berbeda dengan beberapa organisasi yang lebih moderat dalam pendekatan mereka.
Dampak Tujuan Indische Partij terhadap Perubahan Sosial dan Politik
Tujuan Indische Partij memberikan dampak signifikan terhadap perubahan sosial dan politik di Hindia Belanda. Dampak ini terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
- Meningkatnya Kesadaran Nasional: Indische Partij membantu meningkatkan kesadaran nasional di kalangan masyarakat Hindia Belanda. Hal ini mendorong mereka untuk bersatu dan memperjuangkan hak-hak mereka.
- Perubahan dalam Sistem Politik: Indische Partij mendorong perubahan dalam sistem politik dengan memperjuangkan hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Hal ini membuka jalan bagi lebih banyak orang Hindia Belanda untuk terlibat dalam proses politik.
- Perubahan dalam Hubungan Sosial: Indische Partij berupaya menghapus perbedaan rasial dan membangun hubungan yang lebih baik antara berbagai kelompok masyarakat. Hal ini berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih inklusif.
Refleksi Semangat Nasionalisme dalam Tujuan Indische Partij
Tujuan Indische Partij secara jelas mencerminkan semangat nasionalisme yang kuat. Hal ini terlihat dalam beberapa aspek penting.
- Penekanan pada Persatuan: Tujuan untuk mempersatukan seluruh penduduk Hindia Belanda, tanpa memandang latar belakang, menunjukkan semangat nasionalisme yang kuat.
- Perjuangan untuk Hak yang Sama: Perjuangan untuk mendapatkan hak yang sama bagi semua orang Hindia Belanda mencerminkan semangat nasionalisme yang berkeadilan.
- Kecintaan terhadap Tanah Air: Tujuan untuk memajukan tanah air Hindia Belanda menunjukkan kecintaan dan kesetiaan terhadap tanah air.
Anggota dan Struktur Organisasi

Source: slideserve.com
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, memiliki struktur organisasi yang jelas dan komposisi anggota yang beragam. Hal ini memungkinkan Indische Partij menjalankan aktivitasnya secara efektif dalam memperjuangkan tujuannya. Berikut adalah uraian mengenai anggota, struktur, dan pengelolaan organisasi Indische Partij.
Komposisi Anggota Indische Partij
Keanggotaan Indische Partij mencerminkan semangat inklusivitas organisasi. Anggota berasal dari berbagai latar belakang etnis dan sosial, yang menjadi kekuatan utama dalam menyuarakan aspirasi bersama.
- Latar Belakang Etnis: Anggota Indische Partij terdiri dari berbagai etnis, termasuk Indo (keturunan Eropa dan pribumi), pribumi Indonesia, dan Tionghoa. Keragaman ini mencerminkan visi persatuan dan kesatuan dalam perjuangan kemerdekaan.
- Latar Belakang Sosial: Anggota berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kaum intelektual, jurnalis, pengusaha, hingga tokoh masyarakat. Perpaduan ini memungkinkan Indische Partij menjangkau berbagai kalangan dan memperluas dukungan.
Struktur Organisasi Indische Partij
Struktur organisasi Indische Partij dirancang untuk memfasilitasi koordinasi dan efektivitas dalam menjalankan kegiatan. Berikut adalah gambaran struktur organisasi Indische Partij:
Posisi | Peran |
---|---|
Ketua | Memimpin organisasi, mengarahkan kebijakan, dan mewakili organisasi di hadapan publik. |
Wakil Ketua | Membantu ketua dalam menjalankan tugas, menggantikan ketua jika berhalangan, dan bertanggung jawab atas bidang tertentu. |
Sekretaris | Mengelola administrasi organisasi, mencatat kegiatan, dan berkomunikasi dengan anggota dan pihak eksternal. |
Bendahara | Mengelola keuangan organisasi, mengumpulkan iuran anggota, dan membuat laporan keuangan. |
Anggota Komite/Dewan | Memberikan masukan kebijakan, mengawasi pelaksanaan program, dan mewakili kepentingan anggota. |
Pengelolaan Keanggotaan dan Aktivitas Indische Partij
Indische Partij mengelola keanggotaan dan aktivitasnya dengan beberapa cara untuk memastikan efektivitas organisasi dan pencapaian tujuan.
- Pendaftaran Anggota: Calon anggota mendaftar dan memenuhi persyaratan keanggotaan yang ditetapkan oleh organisasi.
- Iuran Anggota: Anggota membayar iuran secara berkala untuk mendukung kegiatan organisasi.
- Pertemuan dan Diskusi: Indische Partij mengadakan pertemuan rutin untuk membahas isu-isu penting, merumuskan kebijakan, dan merencanakan kegiatan.
- Publikasi dan Propaganda: Indische Partij menerbitkan surat kabar dan pamflet untuk menyebarkan ide-ide dan program perjuangan.
- Aksi dan Demonstrasi: Indische Partij melakukan aksi dan demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi dan menekan pemerintah kolonial.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Indische Partij
Beberapa tokoh kunci memiliki peran penting dalam berdirinya dan perkembangan Indische Partij, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap perjuangan organisasi.
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, memiliki tujuan yang jelas dalam memperjuangkan kemerdekaan. Sama seperti seniman yang menguasai teknik pahat untuk menghasilkan karya yang indah, Indische Partij menggunakan berbagai strategi untuk mencapai cita-citanya. Mereka berjuang dengan semangat yang sama untuk membentuk identitas bangsa dan mencapai kemerdekaan penuh. Akhirnya, perjuangan Indische Partij merupakan bukti nyata semangat juang yang tak kenal lelah.
- Ernest Douwes Dekker (Setyabudi Danudirdjo): Sebagai salah satu pendiri, ia memainkan peran sentral dalam merumuskan ideologi dan strategi organisasi. Douwes Dekker dikenal karena pemikiran progresif dan semangat perjuangannya.
- Tjipto Mangoenkoesoemo: Tokoh penting lainnya, Tjipto Mangoenkoesoemo berkontribusi dalam menyebarkan gagasan Indische Partij melalui tulisan dan pidato. Ia dikenal karena kecerdasan dan keberaniannya dalam mengkritik kebijakan kolonial.
- Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara): Ki Hajar Dewantara berperan penting dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Kontribusinya dalam Indische Partij mencakup penyebaran ide-ide kebangsaan melalui pendidikan dan media.
Metode Perjuangan Indische Partij
Indische Partij (IP) menggunakan berbagai metode untuk mencapai tujuannya, yang berfokus pada kemerdekaan dan kesetaraan bagi seluruh penduduk Hindia Belanda. Metode-metode ini mencerminkan strategi yang dinamis dan adaptif, yang disesuaikan dengan kondisi politik dan sosial pada masa itu.
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, memiliki tujuan jelas dalam memperjuangkan kemerdekaan. Namun, pemahaman tentang nilai-nilai juga penting dalam konteks lain. Sebagai contoh, dalam dunia kerajinan, terdapat prinsip-prinsip keindahan yang harus dipahami. Untuk mengetahui prinsip-prinsip tersebut, mari kita simak informasi mengenai berikut merupakan prinsip nilai keindahan dalam pembuatan kerajinan kecuali. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, kita dapat lebih menghargai karya seni.
Kembali pada Indische Partij, tujuan perjuangan mereka sejalan dengan semangat untuk menciptakan sesuatu yang bernilai bagi bangsa.
Metode yang Digunakan Indische Partij
IP menerapkan beberapa metode utama dalam perjuangannya. Setiap metode memiliki tujuan spesifik dan berkontribusi pada upaya keseluruhan untuk mencapai kemerdekaan.
- Publikasi dan Propaganda: IP menerbitkan surat kabar dan majalah seperti “Het Tijdschrift” dan “De Express” untuk menyebarkan ide-ide nasionalisme dan kritik terhadap pemerintah kolonial. Media ini digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang hak-hak mereka dan membangkitkan kesadaran politik.
- Organisasi Massa: IP aktif dalam mengorganisir masyarakat melalui pertemuan, rapat umum, dan kegiatan sosial lainnya. Tujuannya adalah untuk membangun dukungan luas dan memperkuat solidaritas antar-anggota. Pertemuan-pertemuan ini sering kali digunakan untuk menyampaikan pidato, diskusi, dan pengumpulan dana.
- Kerjasama dengan Kelompok Lain: IP menjalin kerjasama dengan organisasi lain yang memiliki tujuan serupa. Hal ini dilakukan untuk memperkuat posisi mereka dalam negosiasi dengan pemerintah kolonial dan memperluas pengaruh mereka.
- Advokasi Politik: IP menggunakan jalur politik yang ada, seperti melalui petisi dan permohonan kepada pemerintah kolonial, untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan masyarakat. Mereka juga berusaha mempengaruhi kebijakan pemerintah melalui lobi dan dialog.
Perbandingan Metode Perjuangan Indische Partij dengan Organisasi Lain
Metode perjuangan IP berbeda dengan organisasi lain pada masa itu, seperti Budi Utomo yang lebih fokus pada pendidikan dan sosial budaya.
Organisasi | Metode Utama | Fokus Utama |
---|---|---|
Indische Partij | Publikasi, Organisasi Massa, Advokasi Politik | Kemerdekaan dan Kesetaraan |
Budi Utomo | Pendidikan, Sosial Budaya | Peningkatan Kesejahteraan Melalui Pendidikan |
Sarekat Islam | Organisasi Massa, Ekonomi | Perlindungan Hak-hak Ekonomi Umat Islam |
Efektivitas Metode Perjuangan Indische Partij, Indische partij merupakan organisasi pergerakan kebangsaan yang bertujuan
Efektivitas metode IP dalam mencapai tujuannya dapat dilihat dari beberapa aspek. Meskipun IP tidak bertahan lama karena dibubarkan oleh pemerintah kolonial, dampak dari perjuangan mereka sangat signifikan.
- Peningkatan Kesadaran Politik: Publikasi dan kegiatan organisasi IP berhasil meningkatkan kesadaran politik masyarakat tentang hak-hak mereka dan pentingnya kemerdekaan.
- Pembentukan Solidaritas: IP berhasil membangun solidaritas antar-anggota dan masyarakat luas, yang menjadi dasar bagi gerakan kemerdekaan selanjutnya.
- Pengaruh pada Kebijakan: Melalui advokasi politik, IP berhasil mempengaruhi beberapa kebijakan pemerintah kolonial, meskipun tidak secara signifikan.
“Kami berjuang dengan pena dan kata-kata, dengan organisasi dan semangat persatuan. Kami ingin Hindia untuk orang Hindia, dan kami akan terus berjuang sampai tujuan itu tercapai.”
– E.F.E. Douwes Dekker
Dampak dan Pengaruh Indische Partij: Indische Partij Merupakan Organisasi Pergerakan Kebangsaan Yang Bertujuan
Indische Partij, meskipun usianya relatif singkat, meninggalkan jejak yang signifikan dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Organisasi ini menjadi katalisator penting dalam menyemai benih-benih nasionalisme modern dan memberikan kontribusi nyata terhadap perubahan sosial dan politik di Hindia Belanda. Pengaruhnya dapat dilihat dalam berbagai aspek, mulai dari semangat persatuan hingga metode perjuangan yang diadopsi oleh organisasi-organisasi berikutnya.
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, memiliki tujuan jelas dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam konteks yang lebih luas, konsep serupa dapat ditemukan dalam berbagai bidang, termasuk dalam penyelenggaraan. Contohnya adalah pameran homogen , yang menampilkan produk atau jasa dengan tema yang seragam. Kembali pada tujuan Indische Partij, semangat untuk mencapai kesetaraan dan kemerdekaan menjadi landasan utama perjuangan mereka.
Dampak Indische Partij terhadap Perkembangan Gerakan Nasionalisme di Indonesia
Indische Partij memainkan peran krusial dalam mempercepat perkembangan gerakan nasionalisme di Indonesia. Melalui berbagai kegiatan dan ide-ide yang disebarkan, organisasi ini berhasil membangkitkan kesadaran akan identitas kebangsaan dan pentingnya persatuan di antara berbagai kelompok masyarakat.
- Penyebaran Ide Nasionalisme: Indische Partij secara aktif menyebarkan ide-ide nasionalisme melalui publikasi, pertemuan, dan kegiatan lainnya. Mereka mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memiliki identitas kebangsaan dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara.
- Membangun Kesadaran Politik: Organisasi ini membantu meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Mereka mengajarkan tentang hak-hak politik, pentingnya partisipasi dalam pemerintahan, dan perlunya memperjuangkan kemerdekaan.
- Mendorong Persatuan: Indische Partij berusaha menyatukan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang etnis, agama, dan sosial. Mereka menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan.
- Menginspirasi Generasi Muda: Ide-ide dan semangat perjuangan Indische Partij menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam gerakan nasionalisme. Banyak tokoh-tokoh pergerakan berikutnya yang terpengaruh oleh ide-ide dan metode perjuangan yang dikembangkan oleh Indische Partij.
Pengaruh Indische Partij terhadap Organisasi-Organisasi Pergerakan Lainnya
Pengaruh Indische Partij terhadap organisasi-organisasi pergerakan lainnya sangat terasa, terutama dalam hal inspirasi ideologi dan metode perjuangan. Organisasi ini menjadi contoh bagaimana memperjuangkan hak-hak rakyat dan mencapai tujuan kemerdekaan.
- Inspirasi Ideologi: Indische Partij menginspirasi organisasi-organisasi lain dengan ide-ide nasionalisme, persatuan, dan perjuangan melawan penjajahan. Banyak organisasi yang mengadopsi ide-ide ini sebagai dasar perjuangan mereka.
- Metode Perjuangan: Indische Partij menggunakan berbagai metode perjuangan, seperti publikasi, pendidikan, dan kegiatan politik. Metode-metode ini kemudian diadopsi dan dikembangkan oleh organisasi-organisasi lain.
- Pembentukan Organisasi: Indische Partij memberikan contoh bagaimana membentuk dan mengelola organisasi pergerakan. Hal ini menginspirasi berdirinya organisasi-organisasi lain yang lebih besar dan lebih terstruktur.
- Perjuangan Non-Kooperatif: Indische Partij, dengan penentangannya terhadap pemerintah kolonial, menginspirasi gerakan-gerakan yang mengadopsi strategi non-kooperatif. Mereka menolak bekerja sama dengan pemerintah kolonial dan memilih untuk memperjuangkan kemerdekaan secara mandiri.
Pengaruh Ide-ide Indische Partij terhadap Perubahan Sosial dan Politik di Hindia Belanda
Ide-ide Indische Partij memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan sosial dan politik di Hindia Belanda. Perubahan ini terlihat dalam peningkatan kesadaran politik masyarakat, perubahan sikap terhadap pemerintah kolonial, dan munculnya gerakan-gerakan sosial yang memperjuangkan hak-hak rakyat.
- Peningkatan Kesadaran Politik: Indische Partij berhasil meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Mereka mengajarkan tentang hak-hak politik, pentingnya partisipasi dalam pemerintahan, dan perlunya memperjuangkan kemerdekaan.
- Perubahan Sikap terhadap Pemerintah Kolonial: Ide-ide Indische Partij mengubah sikap masyarakat terhadap pemerintah kolonial. Masyarakat mulai mempertanyakan kekuasaan kolonial dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara.
- Munculnya Gerakan Sosial: Indische Partij menginspirasi munculnya gerakan-gerakan sosial yang memperjuangkan hak-hak rakyat. Gerakan-gerakan ini memperjuangkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
- Perubahan dalam Diskursus Publik: Indische Partij mengubah diskursus publik di Hindia Belanda. Isu-isu seperti nasionalisme, kemerdekaan, dan hak-hak rakyat menjadi topik yang sering dibahas dan diperdebatkan di masyarakat.
Ilustrasi Deskriptif yang Menggambarkan Bagaimana Indische Partij Menginspirasi Gerakan-Gerakan Selanjutnya
Bayangkan sebuah lukisan besar yang menggambarkan perjalanan sejarah pergerakan nasional Indonesia. Di bagian tengah lukisan, terdapat simbol-simbol Indische Partij yang bersinar terang, memancarkan cahaya yang menyinari sekelilingnya.
Di sekeliling simbol-simbol tersebut, terdapat beberapa kelompok yang sedang melakukan berbagai aktivitas. Di sebelah kiri, terlihat sekelompok pemuda yang sedang membaca koran dan berdiskusi tentang ide-ide nasionalisme. Di sebelah kanan, terlihat sekelompok guru yang sedang mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan oleh gerakan-gerakan nasionalis.
Di bagian bawah, terlihat sekelompok buruh yang sedang melakukan aksi mogok kerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Di bagian atas, terlihat tokoh-tokoh pergerakan yang sedang merumuskan strategi perjuangan dan merencanakan masa depan Indonesia.
Cahaya yang dipancarkan oleh simbol-simbol Indische Partij menyatukan semua kelompok tersebut, memberikan semangat dan inspirasi untuk terus berjuang. Lukisan ini menggambarkan bagaimana Indische Partij menjadi sumber inspirasi bagi gerakan-gerakan selanjutnya, memberikan ide-ide, semangat, dan metode perjuangan yang terus berkembang dan mengarah pada kemerdekaan Indonesia.
Reaksi Pemerintah Kolonial terhadap Indische Partij
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan yang memiliki tujuan jelas, tentu saja menarik perhatian pemerintah kolonial Hindia Belanda. Reaksi pemerintah terhadap aktivitas Indische Partij sangat signifikan, mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap potensi ancaman terhadap kekuasaan dan stabilitas kolonial. Respons ini tidak hanya berdampak pada Indische Partij, tetapi juga pada perkembangan gerakan nasional secara keseluruhan.
Tindakan Pemerintah Kolonial dalam Menghadapi Indische Partij
Pemerintah kolonial Hindia Belanda mengambil sejumlah tindakan tegas untuk menghadapi Indische Partij. Langkah-langkah ini dirancang untuk menekan aktivitas organisasi dan mencegah penyebaran pengaruhnya. Beberapa tindakan utama yang diambil adalah:
- Pengawasan Ketat: Pemerintah melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan Indische Partij. Ini termasuk memantau rapat-rapat, pidato-pidato, dan publikasi organisasi. Informasi yang dikumpulkan digunakan untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan mengambil tindakan preventif.
- Pencabutan Izin: Pemerintah kolonial mencabut izin Indische Partij. Tindakan ini didasarkan pada pasal-pasal dalam peraturan kolonial yang memungkinkan pemerintah membubarkan organisasi yang dianggap mengancam ketertiban umum atau keamanan.
- Pengasingan Tokoh-tokoh Penting: Tiga tokoh utama Indische Partij, yaitu Ernest Douwes Dekker (Setiabudi), Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), diasingkan. Pengasingan ini bertujuan untuk melumpuhkan kepemimpinan organisasi dan mengurangi pengaruhnya di kalangan masyarakat.
- Pembatasan Kebebasan Pers: Pemerintah memberlakukan pembatasan terhadap pers yang mendukung Indische Partij. Surat kabar dan publikasi lainnya yang dianggap menyebarkan ide-ide nasionalis atau anti-kolonial dibatasi atau bahkan dilarang.
Konsekuensi Tindakan Pemerintah Kolonial
Tindakan keras pemerintah kolonial terhadap Indische Partij dan para anggotanya memiliki konsekuensi yang signifikan. Beberapa dampak utama meliputi:
- Pembubaran Organisasi: Indische Partij dibubarkan secara resmi pada Maret 1913. Hal ini mengakhiri aktivitas organisasi secara langsung dan menghambat upaya mereka untuk mencapai tujuan-tujuannya.
- Penekanan Terhadap Gerakan Nasional: Tindakan pemerintah kolonial mengirimkan pesan yang jelas kepada gerakan nasional lainnya bahwa pemerintah tidak akan mentolerir aktivitas yang dianggap mengancam kekuasaan kolonial. Hal ini menyebabkan penekanan terhadap gerakan nasional secara keseluruhan.
- Pengasingan dan Penahanan: Tokoh-tokoh penting Indische Partij diasingkan atau ditahan, menghilangkan kepemimpinan dan mengganggu kemampuan organisasi untuk beroperasi secara efektif. Ini juga menciptakan rasa takut dan intimidasi di kalangan anggota dan simpatisan.
- Perubahan Strategi Perjuangan: Penindasan yang dialami Indische Partij mendorong gerakan nasional untuk mempertimbangkan kembali strategi perjuangan mereka. Beberapa kelompok mulai mencari pendekatan yang lebih hati-hati atau lebih radikal.
Perbandingan Respons Pemerintah Kolonial terhadap Organisasi Pergerakan
Respons pemerintah kolonial terhadap Indische Partij dapat dibandingkan dengan respons mereka terhadap organisasi pergerakan lainnya. Perbandingan ini menyoroti perbedaan dalam pendekatan pemerintah dan dampak yang ditimbulkannya.
Organisasi | Respons Pemerintah | Konsekuensi |
---|---|---|
Indische Partij | Pembubaran, pengasingan tokoh utama, pengawasan ketat, pembatasan pers | Pembubaran organisasi, penekanan gerakan nasional, pengasingan dan penahanan tokoh, perubahan strategi perjuangan |
Budi Utomo | Awalnya, pemerintah bersikap lebih toleran dan memberikan dukungan terbatas. Namun, seiring berjalannya waktu, pengawasan meningkat. | Perkembangan yang relatif lambat, sebagian karena fokus pada pendidikan dan budaya. Namun, Budi Utomo berhasil meletakkan dasar bagi gerakan nasional. |
Sarekat Islam | Awalnya, pemerintah bersikap hati-hati dan mencoba memanfaatkan Sarekat Islam untuk tujuan mereka. Namun, ketika Sarekat Islam menjadi lebih radikal dan populer, pemerintah mulai meningkatkan pengawasan dan mengambil tindakan represif. | Perpecahan dalam organisasi, penindasan terhadap anggota yang dianggap radikal, dan perubahan fokus perjuangan. |
Peran Pers dalam Perjuangan Indische Partij
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, sangat menyadari pentingnya pers sebagai alat untuk menyebarkan ideologi, gagasan, dan tujuan perjuangan mereka. Pers menjadi sarana vital dalam mengkomunikasikan pesan-pesan perjuangan kepada masyarakat luas, serta menggalang dukungan dan solidaritas. Melalui publikasi-publikasi yang mereka kelola, Indische Partij berhasil menciptakan kesadaran politik dan membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan pribumi.
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, memiliki tujuan yang jelas dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami berbagai aspek budaya yang mendukung semangat kebangsaan. Salah satunya adalah apresiasi terhadap seni rupa terapan, yang mana benda benda seni rupa terapan sering juga disebut dengan istilah lain. Pemahaman ini membantu memperkaya wawasan tentang identitas bangsa, sejalan dengan tujuan Indische Partij dalam membangun kesadaran nasional.
Penyebaran Ide dan Gagasan Indische Partij Melalui Pers
Pers memainkan peran krusial dalam menyebarkan ide-ide dan gagasan Indische Partij. Media massa, seperti surat kabar dan majalah, menjadi corong utama bagi partai untuk menyampaikan pandangan mereka mengenai berbagai isu, mulai dari politik, sosial, hingga ekonomi. Melalui tulisan-tulisan yang tajam dan provokatif, Indische Partij berhasil mengkritik kebijakan pemerintah kolonial, mengungkap ketidakadilan, dan menyuarakan aspirasi rakyat.
Contoh Publikasi Indische Partij
Indische Partij memanfaatkan beberapa publikasi untuk menyebarkan pesan-pesannya. Publikasi-publikasi ini menjadi instrumen penting dalam menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Beberapa contoh publikasi yang digunakan Indische Partij antara lain:
- De Expres: Surat kabar ini adalah salah satu media utama yang digunakan Indische Partij. De Expres menjadi wadah bagi para tokoh Indische Partij untuk menulis artikel, opini, dan berita yang mendukung perjuangan mereka. Surat kabar ini secara konsisten menyuarakan kritik terhadap pemerintah kolonial dan memperjuangkan hak-hak pribumi.
- Het Tijdschrift: Selain surat kabar, Indische Partij juga menerbitkan majalah. Majalah ini menyajikan artikel-artikel yang lebih mendalam mengenai berbagai isu, serta berfungsi sebagai forum diskusi bagi para anggota dan simpatisan partai.
- Publikasi-publikasi Lain: Indische Partij juga memanfaatkan selebaran dan pamflet untuk menyebarkan informasi dan propaganda mereka. Media-media ini digunakan untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk mereka yang tidak memiliki akses terhadap surat kabar atau majalah.
Peran Pers dalam Menggalang Dukungan Masyarakat
Pers tidak hanya berfungsi sebagai media penyebaran informasi, tetapi juga sebagai alat untuk menggalang dukungan dari masyarakat. Melalui tulisan-tulisan yang membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan, Indische Partij berhasil menarik simpati dan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. Pers membantu menciptakan kesadaran akan pentingnya persatuan dan perjuangan bersama untuk mencapai kemerdekaan.
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan, memiliki tujuan yang jelas dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dalam konteks yang berbeda, pengetahuan tentang berbagai hal juga penting, termasuk dalam dunia seni. Tahukah Anda, alat musik yang menggunakan selaput tipis sebagai sumber bunyi disebut membranofon? Memahami hal ini, sama pentingnya dengan memahami tujuan Indische Partij, yaitu meraih kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
Pengaruh Pers Terhadap Keberhasilan Indische Partij
Pengaruh pers terhadap keberhasilan Indische Partij sangat signifikan. Pers berperan penting dalam:
- Meningkatkan Kesadaran Politik: Pers membantu meningkatkan kesadaran politik masyarakat mengenai isu-isu penting yang berkaitan dengan hak-hak mereka, ketidakadilan, dan penindasan kolonial.
- Membangkitkan Semangat Nasionalisme: Melalui tulisan-tulisan yang membangkitkan semangat nasionalisme, pers berhasil mendorong masyarakat untuk mencintai tanah air dan berjuang untuk kemerdekaan.
- Menggalang Dukungan dan Solidaritas: Pers menjadi alat untuk menggalang dukungan dan solidaritas dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk para intelektual, aktivis, dan tokoh masyarakat.
- Menyebarkan Ideologi dan Tujuan Perjuangan: Pers membantu menyebarkan ideologi dan tujuan perjuangan Indische Partij kepada masyarakat luas, sehingga semakin banyak orang yang memahami dan mendukung perjuangan mereka.
- Mengkritik Pemerintah Kolonial: Pers memberikan platform untuk mengkritik kebijakan pemerintah kolonial, mengungkap ketidakadilan, dan menyuarakan aspirasi rakyat, yang mendorong perubahan.
Pembubaran dan Warisan Indische Partij
Indische Partij, sebagai organisasi pergerakan kebangsaan yang berani menyuarakan aspirasi rakyat, mengalami perjalanan yang penuh tantangan. Pembubaran organisasi ini oleh pemerintah kolonial menjadi titik krusial dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Keputusan tersebut tidak hanya mengakhiri eksistensi Indische Partij secara formal, tetapi juga meninggalkan warisan yang signifikan dalam perjuangan menuju kemerdekaan.
Alasan Pembubaran Indische Partij oleh Pemerintah Kolonial
Pemerintah kolonial Hindia Belanda mengambil keputusan untuk membubarkan Indische Partij pada Maret 1913. Alasan utama di balik pembubaran ini adalah kekhawatiran pemerintah terhadap aktivitas politik Indische Partij yang dianggap mengancam stabilitas dan ketertiban umum. Organisasi ini, yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti E.F.E. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), secara terbuka mengkritik kebijakan pemerintah kolonial dan menyuarakan aspirasi kemerdekaan.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Upaya Mempertahankan Eksistensi Indische Partij
Meskipun menghadapi tekanan dari pemerintah kolonial, beberapa tokoh kunci berupaya keras mempertahankan eksistensi Indische Partij. Upaya mereka meliputi:
- E.F.E. Douwes Dekker: Sebagai salah satu pendiri dan tokoh sentral dalam Indische Partij, Douwes Dekker memainkan peran penting dalam menyusun strategi dan menyuarakan ide-ide organisasi. Ia dikenal karena keberaniannya dalam mengkritik pemerintah kolonial.
- Cipto Mangunkusumo: Seorang dokter dan aktivis politik, Cipto Mangunkusumo turut aktif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat. Ia dikenal dengan pemikiran-pemikirannya yang progresif dan kritik pedasnya terhadap kebijakan kolonial.
- Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara): Tokoh pendidikan dan pendiri Taman Siswa, Suwardi Suryaningrat juga aktif dalam Indische Partij. Ia menggunakan media massa untuk menyebarkan ide-ide pergerakan dan menyuarakan pentingnya pendidikan bagi kemerdekaan.
Warisan Indische Partij dalam Konteks Gerakan Kemerdekaan Indonesia
Pembubaran Indische Partij, meskipun mengakhiri eksistensi formal organisasi, tidak menghentikan semangat perjuangan yang telah mereka tanamkan. Warisan Indische Partij memiliki dampak signifikan dalam konteks gerakan kemerdekaan Indonesia.
Dampak Jangka Panjang dari Pembubaran Indische Partij
Pembubaran Indische Partij memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap perkembangan gerakan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa poin yang menyoroti dampak tersebut:
- Memicu Radikalisasi: Pembubaran Indische Partij dan pengasingan para pemimpinnya, seperti Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat, justru memicu radikalisasi dalam gerakan kemerdekaan. Tindakan represif pemerintah kolonial memperkuat keyakinan bahwa kemerdekaan hanya dapat dicapai melalui perjuangan yang lebih keras.
- Menginspirasi Organisasi Lain: Ide-ide dan semangat perjuangan yang disuarakan oleh Indische Partij menginspirasi berdirinya organisasi-organisasi pergerakan lainnya. Organisasi-organisasi ini kemudian melanjutkan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, mengadopsi strategi dan taktik yang berbeda namun tetap berlandaskan pada semangat yang sama.
- Meningkatkan Kesadaran Politik: Aktivitas Indische Partij, termasuk kritik terhadap pemerintah kolonial dan penyebaran ide-ide kemerdekaan, berhasil meningkatkan kesadaran politik di kalangan masyarakat. Hal ini mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam gerakan pergerakan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
- Membentuk Identitas Kebangsaan: Indische Partij berperan penting dalam membentuk identitas kebangsaan Indonesia. Melalui penyebaran ide-ide persatuan dan kesadaran akan nasib yang sama di bawah penjajahan, Indische Partij membantu menyatukan berbagai kelompok etnis dan budaya di Indonesia dalam satu tujuan bersama, yaitu kemerdekaan.
- Pengaruh pada Pendidikan dan Kebudayaan: Tokoh-tokoh seperti Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) yang terlibat dalam Indische Partij kemudian melanjutkan perjuangan melalui jalur pendidikan dan kebudayaan. Didirikannya Taman Siswa adalah contoh nyata bagaimana semangat Indische Partij terus hidup dan memberikan kontribusi pada pembentukan karakter bangsa.
Perbandingan dengan Organisasi Pergerakan Lain
Indische Partij (IP) sebagai organisasi pergerakan kebangsaan memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari organisasi pergerakan lain pada masa itu. Perbedaan ini terletak pada tujuan, metode perjuangan, komposisi anggota, dan dampaknya terhadap perkembangan pergerakan nasional. Memahami perbedaan ini penting untuk mengapresiasi kontribusi IP dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Perbedaan Mendasar antara Indische Partij dan Organisasi Pergerakan Lain
Indische Partij berbeda dari organisasi pergerakan lain dalam beberapa aspek kunci. Organisasi ini secara eksplisit memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sementara beberapa organisasi lain pada awalnya lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan sosial, pendidikan, atau hak-hak sipil. Selain itu, IP memiliki anggota yang lebih beragam etnis, termasuk Indo-Eropa, yang membedakannya dari organisasi yang lebih didominasi oleh pribumi.
Perbandingan Tujuan, Metode, dan Dampak Indische Partij dengan Organisasi Lain
Tujuan utama Indische Partij adalah mencapai kemerdekaan politik bagi Hindia Belanda, sementara organisasi lain seperti Budi Utomo lebih fokus pada kemajuan sosial dan pendidikan. Metode perjuangan IP cenderung lebih radikal dan terbuka dalam mengkritik pemerintah kolonial, sedangkan organisasi lain lebih memilih pendekatan yang lebih moderat dan kooperatif. Dampak IP juga signifikan, meskipun relatif singkat, karena berhasil menyebarkan ide-ide nasionalisme dan mendorong kesadaran politik di kalangan masyarakat.
Organisasi lain, seperti Sarekat Islam, memiliki dampak yang lebih luas dalam mengorganisir massa dan memperjuangkan hak-hak ekonomi dan sosial.
Persamaan dan Perbedaan dalam Perjuangan Indische Partij dan Organisasi Pergerakan Lainnya
Persamaan yang ada adalah semangat kebangsaan dan keinginan untuk memperbaiki nasib rakyat Hindia Belanda. Baik IP maupun organisasi lain menggunakan berbagai metode, termasuk pendidikan, propaganda, dan advokasi politik, untuk mencapai tujuan mereka. Perbedaan utama terletak pada strategi dan fokus. IP lebih menekankan pada perjuangan politik untuk kemerdekaan, sementara organisasi lain lebih beragam dalam pendekatan mereka, mulai dari reformasi sosial hingga perlawanan berbasis agama.
Tabel Perbandingan Indische Partij dengan Organisasi Lain
Aspek | Indische Partij | Organisasi Lain 1 (Budi Utomo) | Organisasi Lain 2 (Sarekat Islam) |
---|---|---|---|
Tujuan Utama | Kemerdekaan Politik | Kemajuan Sosial dan Pendidikan | Perlindungan Hak-hak Ekonomi dan Sosial Umat Islam |
Metode Perjuangan | Radikal, Terbuka, Propaganda Politik | Moderat, Kooperatif, Pendidikan | Massa, Ekonomi, Agama |
Komposisi Anggota | Beragam Etnis (termasuk Indo-Eropa) | Pribumi Jawa (terutama Priyayi) | Mayoritas Muslim (Berbagai Etnis) |
Dampak | Mendorong Kesadaran Nasional, Penyebaran Ide Kemerdekaan | Peningkatan Pendidikan, Kesadaran Nasional | Organisasi Massa, Perjuangan Ekonomi dan Sosial |
Pendekatan Terhadap Pemerintah Kolonial | Kritis dan Terbuka | Kooperatif (Awalnya) | Campuran, Tergantung Situasi |
Kesimpulan

Source: idsejarah.net
Indische Partij meninggalkan warisan yang tak ternilai dalam sejarah Indonesia. Meskipun berumur pendek, organisasi ini berhasil menanamkan benih-benih nasionalisme yang kuat dan menginspirasi generasi penerus untuk terus berjuang. Pemahaman mendalam tentang Indische Partij memberikan kita pelajaran berharga tentang pentingnya persatuan, keberanian, dan tekad dalam mencapai cita-cita kemerdekaan. Kisah Indische Partij adalah cerminan semangat juang bangsa yang tak pernah padam.
Area Tanya Jawab
Siapa saja tokoh penting di balik pendirian Indische Partij?
Tokoh kunci pendiri Indische Partij adalah Ernest Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Mengapa Indische Partij dibubarkan oleh pemerintah kolonial?
Indische Partij dibubarkan karena dianggap mengancam kedaulatan pemerintah kolonial dengan tujuan kemerdekaan yang jelas.
Apa perbedaan utama antara Indische Partij dengan organisasi pergerakan lainnya pada masa itu?
Indische Partij menekankan persatuan seluruh penduduk Hindia Belanda tanpa memandang ras, sedangkan organisasi lain kadang masih terbatas pada kelompok tertentu.
Tinggalkan komentar